STRAIGHT NEWS

Alasan Masyarakat Tidak Ingin Divaksin
               Selasa, 27 Juli  22.12 WIB

Suasana vaksinasi Covid-19 di Wilayah ITC Depok, Jawa Barat, Senin (18/7). (Sumber foto: Atiyyah Rahma)

Jakarta (BINGKAI News) - Meskipun vaksinasi covid-19 dari Pemerintah ini gratis, ternyata masih banyak warga yang tidak mau divaksinasi. Menurut salah satu mahasiswi Kedokteran Universitas Sriwijaya, hal ini dikarenakan masih banyak warga meragukan efektivitas dari vaksin tersebut.

“Masih ada masyarakat yang  tidak mau divaksin karena banyak informasi yang tidak valid tersebar mengenai vaksin sehingga masyarakat menjadi kurang teredukasi,” kata Agrinia (22), Mahasiswi  Kedokteran Universitas Sriwijaya di Palembang, Minggu (25/7).

Menurutnya masih banyak orang-orang tidak percaya virus covid-19 itu nyata sehingga mereka memilih untuk tidak divaksin karena merasa masih baik-baik saja. Selain itu, proses pembuatan dan kandungan vaksin dianggap tidak sesuai dengan ajarannya kepercayaan beberapa masyarakat.

“Solusinya ya kita harus tau dulu alasan seseorang itu tidak mau divaksin, kemudian kita pelan-pelan mengedukasinya, beritahu terlebih dahulu bahaya virus covid-19 itu, selanjutnya baru kita kasih tau manfaat vaksin ini. Apabila masih banyak masyarakat yang ragu dengan vaksin disebabkan oleh hoax, maka salah satu solusinya adalah memberikan informasi yang valid dari sumber yang tepercaya,” ujarnya.

Kemudian, ia juga berpendapat bahwa prosedur pemerintah yang menjalankan program covid-19 sejauh ini cukup baik, di beberapa Fasilitas Kesehatan (Faskes)  telah menggunakan sistem online. Meskipun belum semua faskes yang menggunakan sistem tersebut tetapi diminimalisir dengan tempat faskes vaksinasi diperbanyak agar tidak terjadi kerumunan.

Di tempat yang berbeda, menurut Billy Muhairi (30), alasan masih banyak masyarakat yang tidak mau karena kurangnya sosialisasi pemerintah kepada masyarakat mengenai vaksinasi sehingga masih banyak masyarakat yang belum mengerti manfaat dari vaksin ini.

“Orang yang tidak mau divaksinasi itu akan merepotkan, bukan hanya pemerintah tapi diri mereka sendiri juga karena vaksinasi itu akan membentengi kita dari Covid, jadi kalau mereka tidak mau itu aneh dan yang rugi mereka sendiri,” ujar Billy di Bogor.

Berbeda dengan pendapat lainnya,  warga Depok Risda Nadiva (23) mengatakan bahwa sesorang yang tidak mau divaksinasi tidak semata-mata hanya karena tidak percaya efektivitas dari vaksin covid-19 ini, tetapi ada beberapa faktor juga seperti penyakit tertentu yang memang tidak dapat divaksin.

“Saya belum berminat divaksinasi karena kepentingan saya tidak terlalu mendesak untuk divaksin, saya bukan seperti orang-orang pekerja yang sering keluar dan saya saat ini masi di rumah saja dan vaksinasi itu ngantrinya juga penuh dan malas menunggunya,” katanya.

Risda juga berpendapat mengenai program vaksinasi yang dijalankan oleh pemerintah, menurutnya cukup baik dan teratur saat dilihat di Sosial Media dan Televisi. Akan tetapi, kenyataan di lapangan tidak semuanya teratur seperti itu. “Kenyataanya di Lapangan masih banyak orang antri berkerumun sehingga berdesak-desakan dan tidak jaga jarak akhirnya,” ujarnya.

Mesikpun tidak mau divaksinasi, Risda tetap menjaga protokol kesehatan dan tidak berpergian kemanapun apabila itu bukanlah hal-hal yang penting. Ia juga mengingatkan apabila masyarakat yang memiliki kesempatan dapat vaksinasi maka segera dilakukan dan tetap menjaga prokes tentunya.

Atiyyah Rahma



Bukti rekaman wawancara Straight News  (diakses menggunakan gmail IISIP)

Komentar